Taptu Dalam Rangkaian HUT RI ke 79 Tingkat Kabupaten Kuningan; Berikut Makna dan Filosfinya
KUNINGAN – Berlangsung meriah, ribuan peserta terdiri dari TNI, Polri, ASN, pelajar dan masyarakat mengikuti Taptu dan pawai obor yang dilaksanakan pada Jumat malam (16/08/2024) di sepanjang Jalan Siliwangi, Kuningan.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam memeriahkan HUT RI ke 79 dan Hari Jadi ke 526 Kuningan. Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian, S.H., S.IK sekaligus melepas peserta Taptu dan pawai obor.
Hadir pada acara Taptu dan pawai obor, Pj Bupati Kuningan, Forkopimda, Pj Sekda Kuningan, Staff ahli Bupati, Asisten Daerah, Para kepala Perangkat Daerah, Ketua TP PKK Kuningan, Ketua DWP Kuningan dan para Kepala Bagian lingkup Setda.
Upacara Taptu merupakan tradisi kemiliteran yang sudah dilakukan sejak dahulu ketika akan menjelang hari kemerdekaan. Kegiatan ini untuk mengingatkan pasukan agar dapat meningkatkan kewaspadaan di tengah tugas dan panggilan negara.
Taptu merupakan kepanjangan dari “penetapan waktu” dalam hal ini penetapan waktu kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945. Adapun dalam kamus besar bahasa Indonesia, salah satu pengertian Taptu yaitu berbaris dengan menggunakan irama musik pada malam hari sambil membawa obor. Maka, Taptu sendiri identik dengan pawai obor yang dibawa oleh peserta.
Kegiatan Taptu ini dilaksanakan untuk membangkitkan kembali semangat perjuangan masyarakat, semangat Bhineka Tunggal Ika dan mengenang serta menghormati pengorbanan para pahlawan yang telah berjuang sehingga kita bisa merdeka dari penjajahan.
Peserta pawai obor terdiri dari anggota TNI/Polri, Perwakilan SKPD, Satpol PP, BPBD, para pelajar dan BUMD yang masing-masing membawa obor. Mereka berjalan sesuai rombongannya masing-masing, dengan wajah nampak penuh semangat.
Selain Upacara Taptu dan Pawai Obor, rangkaian HUT ke-79 tingkat Kabupaten Kuningan pada malam yang sama, dilanjutkan Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan pada pukul 00.00 WIB tepat, bersamaan dengan dimulainya hari 17 Agustus 2024. Kegiatan ini dilakukan guna mengenang kembali jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. (BagProkompim/SetdaKuningan)
Any Saptarini,SH.MSi
Kegiatan ini dilaksanakan dalam memeriahkan HUT RI ke 79 dan Hari Jadi ke 526 Kuningan. Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian, S.H., S.IK sekaligus melepas peserta Taptu dan pawai obor.
Hadir pada acara Taptu dan pawai obor, Pj Bupati Kuningan, Forkopimda, Pj Sekda Kuningan, Staff ahli Bupati, Asisten Daerah, Para kepala Perangkat Daerah, Ketua TP PKK Kuningan, Ketua DWP Kuningan dan para Kepala Bagian lingkup Setda.
Upacara Taptu merupakan tradisi kemiliteran yang sudah dilakukan sejak dahulu ketika akan menjelang hari kemerdekaan. Kegiatan ini untuk mengingatkan pasukan agar dapat meningkatkan kewaspadaan di tengah tugas dan panggilan negara.
Taptu merupakan kepanjangan dari “penetapan waktu” dalam hal ini penetapan waktu kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945. Adapun dalam kamus besar bahasa Indonesia, salah satu pengertian Taptu yaitu berbaris dengan menggunakan irama musik pada malam hari sambil membawa obor. Maka, Taptu sendiri identik dengan pawai obor yang dibawa oleh peserta.
Kegiatan Taptu ini dilaksanakan untuk membangkitkan kembali semangat perjuangan masyarakat, semangat Bhineka Tunggal Ika dan mengenang serta menghormati pengorbanan para pahlawan yang telah berjuang sehingga kita bisa merdeka dari penjajahan.
Peserta pawai obor terdiri dari anggota TNI/Polri, Perwakilan SKPD, Satpol PP, BPBD, para pelajar dan BUMD yang masing-masing membawa obor. Mereka berjalan sesuai rombongannya masing-masing, dengan wajah nampak penuh semangat.
Selain Upacara Taptu dan Pawai Obor, rangkaian HUT ke-79 tingkat Kabupaten Kuningan pada malam yang sama, dilanjutkan Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan pada pukul 00.00 WIB tepat, bersamaan dengan dimulainya hari 17 Agustus 2024. Kegiatan ini dilakukan guna mengenang kembali jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. (BagProkompim/SetdaKuningan)